Sabtu, 25 Oktober 2014

pembelahan sel mitosis


PEMBELAHAN SEL : MITOSIS

Dalam setiap sel dapat dilihat adanya dua macam pembelahan yang terjadi secara berurutan, yaitu pembelahan inti sel atau  kariokinesis  kemudian diikuti pembelahan sitoplasma atau sitokinesis.
Pada dasarnya mitosis terjadi melalui beberapa tahap yang diliputi:
1.      Profase
2.      Metafase
3.      Anafase
4.      Telofase
Pada tahap G2sel telah mempunyai kromosom yang bersifat diploid dan mempunyai sepasang unit sentriol atau dengan kata lain sel telah siap untuk  mengadakan atau memulai pembelahan

Profase
Sentrisol telah mengalami replikasi dan terletak di tengah sel/ di dekat inti akan bergerak menuju ketepi diikuti oleh adanya mikrotubuli yang membentuk bangunan radiair mengelilingi setiap sentriol sehingga tampak sinar bintang dan dinamakan aster
Sentriol dengan aster akan bergerak terus ke pinggir sel dan mikrotubuli akan membentuk bangunan yang menghubungkan kedua sentriol sehingga akan tampak bangunan yang seperti kumparan yang dinamakan spindle
Benang-benang kromatin yang dalam tahap interfase telah membentuk pasangankromatid yang mempunyai bagian yang mengecil yang dinamakan kinektor akan melakukan gerakan memutar dengan kinektornya sebagai pusat gerakan sehingga benang kromatid tampak menjadi lebih tebal. Susunan dan bentuk kromatid akan tampak lebih jelas sebagai satu bangunan yang berupa kromosom dengan sentromer dan lengan-lengannya. Dalam inti sel akan dapat dilihat bahwa nucleolus akan mulai mengecil dan akhirnya menghilang, inti sel akan menghilang sedikit demi sedikit.
Akhir tahap profase akan dapat dilihat adanya perubahan
·         Membrane inti telah menghilang
·         Nucleolus telah menghilang
·         Sentriol telah mencapai kutub-kutub pembelahan sel dengan mempunyai aster dan spindel yang menghubungkan kedua unit sentrisol
·         Benang-benang kromatid telah terlihat sebagai kromosom yang telah mempunyai sentromer lengkap dengan lengan-lengannya

Metafase
Benang kromatid yang telah membentuk kromosom akan menempatkan diri di bidang ekuator antara dua buah kutub pembelahan. Terbentuk benang- benang penghubung antara kinetokor dengan kutub-kutub pembelahan sel yang dinamakan chromosomal fibers nantinya bertindak seolah-olah sebagai benang yang menarik kromatid ke arah kutub-kutub pembelahan sel.
Kromatid mulai terpisah dari pasangannya dan masing-masing akan dihubungkan dengan kutub pembelahan sel pada setiap sisi. Tahap metafase diakhiri dengan tertariknya bagian kinetokor kea rah kutub pembelahan sel masing-masing bagian lengan kromatidnya masih melekat satu sama lain.

Anafase
Pemisahan lengan-lengan kromatid sempurna sehingga betul-betul terbentuk pasangan kromosom yang masing-masing akan bergerak menuju ke arah kutub pembelahan sel. Pergerakan kromosom ini disebabkan oleh karena pemendekan chromosomal fibers yang tersusun dari mikrotubuli yang mengandung tubulin yang akan mengalami polimerisasi sehingga mikrotubulinya memendek
Kromatid yang telah terpisah sempurna ini yang dikenal sebagai kromosom yang mempunyai bagian-bagian. Tahap akhir anafase ini akan tampak bahwa kromosom telah berkumpul atau mengelompok pada masing-masing kutub pembelahan sel dan disamping itu membrane plasma akan tampak mulai berubah sehingga sel akan tampak lebih memanjang atau lonjong.



Telofase
Terbentuk membrane inti sel yang akan melingkupi kromosom pada masing-masing kutub pembelahan sel. Kromosom akan memulai tampak menipis dan akhirnya hanya akan tampak sebagai butir-butir kromatin.
Pembentukan membrane inti diikuti dengan pemisahan sitoplasma beserta organel yang ada. Mula-mula didahului oleh pelekukan membran sel ke dalam dan akhirnya sitoplasma akan terpisah satu sama lain
Akhir tahap telofase akan terbentuk dua sel yang sama dalam bentuk dan sifatnya karena berasal dari satu sel dan masing-masing mengandung kromosom yang sama karena kromosomnya juga berasal dari satu kromosom yang mengalami replikasi. Kromosom yang terdapat dalam sel muda ini mempunyai sifat diploid sehingga nantinya akan mempunyai kemampuan untuk mengadakan replikasi membentuk pasangan kromosom pada pembelahan berikutnya




PEMBELAHAN SEL : MEIOSIS

Proses pembelahan sel dimana terjadi replikasi DNA sekali tetapi diikuti dengasn proses pembelahan sel dua kali sehingga tiap sel nantinya akan mempunyai jumlah kromosom separuh dari jumlah kromosom induk

Meiosis I

Interfase
Pada interfase, sel berada pada tahap persiapan untuk mengadakan pembelahan. Persiapannya adalah berupa penggandaan DNA dari satu salinan menjadi dua salinan (sama seperti pada interfase mitosis). Tahap akhir interfase adalah adanya dua salinan DNA yang telah siap dikemas menjadi kromosom.

Profase 1
Pada tahap ini terjadi proses sebagai berikut
·         Leptoten adalah tahap dimana benang kromatin berubah menjadi kromosom. Hal ini dilakukan dengan cara memadatkan diri.
·         Zigoten/Zigonema, pada tahap ini, kromatid homolong saling berpasangan atau bersinapsis membentuk bivalen. Sentrosom terbelah 2 menjadi sentriol dan bergerak ke kutub berlawanan.
·         Pakiten/Pakinema, kromosom kemudian berdupkikat menjadi 4 pada tahap ini dan disebut tetrad (kromosom homolog yang mengganda sehingga ada 4 kromatid berpasangan). Pada tahap ini sering terjadi rekombinasi gen melalui proses perpindahan silang.
·         Diploten, kromosom homolog yang tadinya bivalen terpisah. Bila terjadi perpindahan silang, akan terdapat kiasma sebagai tanda.
·         Diakinesis, pada fase diakinesis, nukleolus (membrane inti) akan hilang dan sentriol bergerak ke masing-masing kutub serta membentuk benang-benang spindel.


Metafase 1
Pasangan kromosom homolog mengatur diri dan saling berhadapan di daerah ekuator. Setengah dari pasangan kromosom homolog mengarah ke kutub yang satu dan setengah pasangan kromosom homolog lainnya mengarah ke kutub yang lain.

Anafase 1
Tiap kromosom homolog masing-masing mulai ditarik oleh benang spindel menuju ke kutub pembelahan yang berlawanan arah.

Telofase 1
Kromosom yang masih terdiri dari dua kromatid berada di kutub. Selanjutnya terbentuk membran nukleus yang diikuti oleh proses sitokinesis. Akhir telofase I terbentuk dua sel anak. Setiap sel anak mengandung n kromosom sehingga pada akhir meiosis I terbentuk dua sel anak yang haploid.

Sitokenesis 1
Pada sitokinesis I tiap kromosom homolog dipisahkan oleh sekat sehingga sitokinesis menghasilkan dua sel, masing-masing berisi kromosom dengan kromatid kembarnya.

Meiosis II

Profase II
Pada profase II kromatid kembaran masih melekat pada tiap sentromer kromosom. Tahap ini kadang terjadi dalam waktu yang singkat karena diikuti tahap berikutnya.

Metafase II
Pada metafase II tiap kromosom (yang berisi dua kromatid) merentang pada bidang ekuator. Terbentuk benang-benang spindel, satu ujung melekat pada sentromer, dan ujung lain membentang menuju ke kutub pembelahan yang berlawanan arah.

Anafase II
Pada anafase II benang spindel mulai menarik kromatid menuju ke kutub pembelahan yang berlawanan tersebut. Akibatnya, kromosom memisahkan kedua kromatidnya dan bergerak menuju kutub yang berbeda. Kromatid yang terpisah kini dinamakan kromosom.

Telofase II
Pada telofase II, kromatid (atau kini disebut kromosom) telah mencapai kutub pembelahan. Hasil total dari tahap ini adalah terbentuk empat inti. Tiap inti mengandung setengah pasang kromosom (haploid) dan satu salinan DNA (1n,1c).

Sitokenesis II
Ada sitokinesis II tiap inti mulai dipisahkan oleh sekat sel dan akhirnya menghasilkan empat sel kembar haploid.


DAFTAR PUSTAKA
dr. Juwono & dr. Achmad Zulfa Juniarto. (2003). Biologi Sel, Semarang: Penerbit Buku Kedokteran EGC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar